CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 13 September 2012

Lady Diana VS Kate Middleton


Dalam hitungan hari, pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton akan dilangsungkan. Tampaknya, Kate belum bisa menikmati masa tenang, sebab masyarakat masih saja membandingkan sosoknya dengan mendiang Lady Diana.

Banyak yang berspekulasi pernikahan Pangeran William dan Kate akan langgeng ketimbang pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana. Benarkah?

Berikut beberapa perbedaan mencolok antara Kate Middleton dan Lady Diana, seperti dikutip dari Your Tango.
  • Pengumuman pertunangan
Pangeran Charles dan Diana tidak begitu mengenal satu sama lain saat mengumumkan pertunangan, karena jalinan cinta mereka tergolong singkat. Ketika menjawab pertanyaan, Diana tampak malu dan jauh dari Charles. Keduanya juga kaku dan terlalu membentengi diri sebagai pasangan yang sedang dimabuk cinta.

Berbeda dengan Kate dan William, keduanya tampak nyaman satu sama lain. Saat wawancara, Kate terlihat sebagai pribadi yang senang bicara, keduanya juga tidak berhenti tersenyum dan dapat saling menyimak jawaban pasangannya. Pasangan ini lebih tampil di depan umum.
  • Masa kecil
Diana besar di tengah orangtua yang bercerai. Perdebatan soal perwalian anak menyebabkannya sakit hati dan sedih. Efek tersebut dia rasakan saat diasingkan teman-teman sekelasnya, terutama sejak sang ayah memenangkan perwalian Diana dan keempat saudaranya.

Berbeda dengan Kate yang berasal dari keluarga lebih harmonis. Orangtua Kate masih bersama hingga usia pernikahan kini 31 tahun. Karena dibesarkan oleh orangtua yang memiliki hubungan sehat, Kate mungkin akan lebih baik dalam menghadapi masalah dalam pernikahan.
  • Kelas sosial
Tinggal tidak jauh dengan rumah Ratu Elizabeth II di Sandringham Estate, ayah Diana memiliki gelar bangsawan di Inggris dan melayani Ratu dengan posisi terhormat sebagai horse stable master alias tuan penjaga kandang kuda. Hubungan kedua keluarga cukup dekat sampai-sampai Pangeran Andrew dan Pangeran Edward kerap berenang di kolam renang keluarga Diana.

Kate tidak tinggal dekat dengan Ratu atau memiliki gelar kebangsaan, tapi orangtua Kate adalah pengusaha perlengkapan pesta yang cukup sukses. Orangtua Kate berusaha sendiri untuk menjadi jutawan, itulah mengapa Kate ada di kelas menengah-atas.
  • Pendidikan
Setelah keluar dari sekolah asrama di usia 16 tahun, ayah Diana mengirim putrinya untuk menyelesaikan sekolah di Switzerland, namun dia hanya bertahan beberapa bulan di sana. Diana tahu dirinya menyukai anak-anak, tapi tidak memiliki sertifikat memadai untuk menjadi guru. Dia pun memutuskan menjadi asisten di sebuah sekolah keperawatan, tapi berhenti bekerja setelah dipersunting Pangeran Charles.

Sementara, Kate berhasil menyelesaikan sekolah asrama dan melanjutkan pendidikan di St. Andrews University di mana dia mempelajari sejarah kesenian dan akhirnya bertemu dengan Pangeran William. Kate akan menjadi Putri Inggris pertama yang mencicipi bangku kuliah dan bekerja, meski tidak lama. Sebelumnya Kate bekerja selama setahun sebagai pembeli aksesori untuk perusahaan busana Jigsaw lalu mengejar karier di bidang fotografi.
  • Kepribadian
Diana percaya, seorang wanita cantik seharusnya sederhana dan pemalu. Diana tampak kurang berpengalaman saat berhadapan dengan pengalaman hidup. Maklum, Diana masih 19 tahun saat bertunangan dengan Charles dan masih sangat takut menghadapi dunia.

Di usianya yang telah mencapai 28 tahun, Kate berusia lebih tua saat mengumumkan pertunangannya. Dia telah menyelesaikan pendidikannya dan hidup mandiri. Kate menghadapi dunia dengan penuh percaya diri, anggun, dan berkelas.

Seperti dikutip Daily Mail, “Seorang teman mengatakan betapa beruntungnya Kate berpacaran dengan William, tapi Kate membalasnya dengan cepat, ‘Dia beruntung berpacaran dengan saya’.” Sangat berbeda dengan Diana yang sempat berkomentar, ‘Jika saya cukup beruntung untuk menjadi Princess of Wales..”.
  • Gaya berbusana
Ketika pertama kali terlihat bersama Pangeran Charles, Diana bukanlah seorang fashionista. Namun seiring perhatian khalayak, dia telah menjadi ikon mode. Pengamat mode menilai, Kate kerap meniru gaya berbusana Diana, di antaranya jaket ski berwarna merah, koleksi topi, dan busana berwarna biru Virgin Mary yang Kate kenakan sewaktu mengumumkan pertunangan.

Kate lebih tua dan lebih percaya diri dari Diana, maka banyak yang berharap dirinya mampu membuat pilihan busana lebih baik. Konsep gaya busana terbesarnya adalah mempertahankan gaya busana yang santai namun elegan dan mungkin melupakan busana rancangan desainer, tapi memilih busana yang terjangkau bagi masyarakat Inggris.
  • Teman dan kehidupan sosial
Diana tidak pernah dekat dengan teman-teman Charles. Banyak teman Charles yang mengemukakan bahwa mereka tidak pantas bersatu. Mereka tidak berada dalam lingkaran sosial yang sama, sehingga selama pernikahan mereka tumbuh menjadi pribadi yang saling menjauh. Diana mungkin dikelilingi oleh teman selebriti dan bangsawan, namun merasa sangat terisolasi dalam menjalani kehidupannya.

Sementara itu, Kate dan William dilaporkan memiliki lebih banyak kesamaan. Lingkaran kehidupan sosial William pada dasarnya lebih banyak dihabiskan bersama keluarga Kate. Kate, misalnya, lebih dekat dengan adiknya, Pippa. Keduanya tahu benar siapa teman sejati mereka.

Be A Princess With Inner Beauty


Menjadi cantik luar dalam memang lebih baik, tapi jika memang tak bisa memiliki keduanya bukankah lebih baik cantik dari hati saja? Aku, mungkin juga orang yang belum bisa memiliki keduanya,maka dari itu, berusahalah,, karena menjadi pribadi yang mempunyai kecantikan alami (dari hati) itu jauh lebih bermakna dari hanya sekedar cantik karena kulitnya putih, atau hidungnya mancung. Ayo girls,,,,  mulailah menjadi sosok wanita yang selalu berpikir tentang  ini:


Tak ada yang sempurna


Jangan jadikan model sebagai Role Model. Tak ada definisi atau ukuran tertentu mengenai standarisasi kecantikan. Tak perlu bersusah payah untuk meniru gaya mereka karena apa yang mereka lakukan belum tentu cocok untuk anda. Orang yang hanya ikut-ikutan trend fashion tanpa mengerti kebutuhan dan kecocokan dengan dirinya sendiri, tak akan pernah bisa memunculkan pesona dirinya dengan baik.

Jangan terlalu fokus dengan diri sendiri

Saat anda terlalu fokus pada diri sendiri. Anda akan menjadi orang yang terlalu peduli pada hal-hal kecil dan gemar mengkritik diri sendiri. Daripada hanya meributkan diri sendiri, belajarlah mendekati orang lain dan buat mereka merasa menarik diri dan diingini. Dengan lebih memprhatikan orang lain ketimbang diri sendiri. Anda akan menjadi sosok yang lebih menyanangkan. Anda juga akan berhenti menghakinmi diri sendiri, dan rasa percaya diri anda tidak akan terkikis.

Ubah pola pikir

Berhati-hatilah dengan pikiran buruk tentang diri sendiri. Daripada berpikir ‘tubuhku besar’, ‘pahaku berlemak’, lebih baik ganti pikiran anda dengan kata-kata lebih netral dan positif, seprti ‘tubuhku sehat’ atau, ‘kakiku berotot’. Jangan bosan untuk menggali sisi potsitif dari diri anda. Berpikir positif sangat berguna untuk menjaga mood anda tetap baik. Carri tahu, mengapa orang-orang menyukai anda. Mungkin karena pribadi anda yang hangat dan menarik, mungkin karena kemampuan anda menghargai orang lain. Karakteristik positif semacam ini menjadi daya tarik yang bersifat jangka panjang ketimbang daya tarik hanya diukur dari penampilan fisik.

Jadi diri sendiri 

Saat anda berhenti ‘jaga image’ atau ‘berusaha keras menjadi orang lain’, maka anda akan lebih membuka diri anda apa adanya, sehingga anda akan lebih mudah didekati dan diajak bicara. Karena orang akan mendekati bukan karena seberapa cantiknya anda, tetapi seberapa mudah anda untuk membuka diri untuk didekati.

Jangan takut tua

Jangan pernah takut dengan bertambahnya usia. Setiap usia menyimpan kecantikan dan pesonanya masing-masing. Setiap wanita itu cantik, jadi cantik juga tidak hanya di usia muda.

Bahagia dengan diri sendiri

Orang yang cantik secara fisik belum tentu lebih bahagia dibanding orang yang kurang cantik secara fisik. Kuncinya : perasaan optimis, harapan, hubungan yang saling mengasihi, dan memiliki tujuan hidup, adalah hal-hal yang lebih mempengaruhi kebahagiaan anda ketimbang penampilan fisik semata.

Kembangkan potensi

Tiap orang diciptakan dengan kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Jadi, daripada hanya memusingkan kelemahan, lebih baik gali potensi diri. Jangan ragu untuk minta masukan teman, kerabat, agar anda lebih menganali kelebihan anda. Jangan malas untuk menambah wawasan. Orang yang cerdas dan luas wawasan akan sealu tanggap dengan hal-hal yang sedang diperbincangkan oleh lawan bicaranya. Intelektualitas menjadi salah satu tolak ukur kecantikan dalam diri yang dimiliki seseorang.


Cari pengakuan diri

Tiap manusia butuh pengakuan. Namun predikat baik tentu saja tidak semata mengarah pada paras yang ayu atau postur tubuh tinggi dan tegap. Pengakuan lewat prestasi dan kontribusi anda terhadap masyarakat juga bisa membuat orang lain menghormati dan mengakui anda.

Sayangi diri anda

Kesibukan bukan alasan untuk merawat diri, Kalau anda ingin dihargai orang lain, belajarlah menghargai diri sendiri. Tak usah mengenakan pakaian bermerk desainer terkenal untuk tampil fashionable, yang penting bersih dan sesuai situasi dan kondisi. Perawatan tubuh dan kulit tidak perlu memaksakan agar kulit menjadi putih dan cerah, sesuaikan warna kulit anda agar terlihat lebih bersih dan terawat, cobalah dengan mulai memakai perawatan alami, karena ternyata alam telah menyediakan semua yang dibutuhkan oleh tubuh kita. selain itu rawatlah diri dari dalam seperti menjaga pola makan sehat dan olahraga. Orang yang rutin 
berolahraga pasti lebih bersemangat dan ceria dibanding orang yang tak pernah berolahraga.



Rekaman di atas menunjukan betapa tidak percaya dirinya seseorang karena ingin tetap cantik sacara fisik!

Rabu, 05 September 2012

Dear Diary



Hari Minggu. Ya, itulah hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang karena di hari itu orang-orang bisa beristirahat tanpa harus memikirkan pekerjaan. Adapun orang yang membenci hari minggu karena mereka berfikir setelah hari minggu keesokan harinya adalah hari Senin, hari yang banyak dibenci orang karena mereka harus memulai aktivitasnya kembali. Begitupun Callista dia sangat benci dengan hari Minggu bukan karena keesokannya hari Senin melainkan dihari itu dia selalu disuruh oleh orang tuanya. Disuruh mengerjakan pekerjaan rumah dan lainnya yang membuat dia malas untuk terbangun di hari Minggu.
            Minggu kedua di bulan April, merupakan jadwal Callista untuk merapihkan ruangan loteng. Ruangan yang gelap, bau, dan menyeramkan itu harus dia bersihkan sendiri. Disaat Calista sedang membersihkan Hpnya pun bergetar...
From: Bintang
Ta, hari ini Reza ngajak lo pergi ke konser
band yang di daerah taman sama anak-anak
            “Mana bisa dihari libur keluar dari kandang Harimau!” Ucap Callista sambil melemparkan Hpnya. Tring! Terdengar benturan keras seperti logam. Dengan rasa takut Callista menghampiri suara itu. Setelah dilihatnya hanyalah sebuah benda yang bentuknya seperti buku, namun sampulnya di lapisi oleh logam yang terdapat ukiran. Buku itu terlihat sudah tua. Saat Callista membuka buku itu terdengan suara musik klasik yang sangat indah. “Ma... Apakah dirumah ini pernah ada orang yang bernama Marsya?”
“Oh, mungkin saja nak, rumah ini sudah ada sejak jaman dahulu, mungkin pemilik rumah ini saat dahulu”
            Jawaban mamanya membuat Callista penasaran dibukanya buku itu ternyata sebuah Buku Harian.
4 April 2002
Bintang, bulan, langit beserta isinya hari ini merupakan Hari Ulang Tahunku yang ke 16. Tapi tahukah engkau?. Orang Tuaku yang telah melahirkanku, membesarkanku tak ingat sama sekali. Walaupun tadi teman-teman, sahabat, serta pacarku mengucapkannya dan memberi hadiah terindah, Kebahagianku tak sempurna. Yang ku inginkan hanyalah kasih sayang dari orang tua.
14 April 2002
Hari ini seperti hari biasanya orang-orang pergi dengan orang tuanya, aku ingin sekali seperti tahun-tahun yang lalu membersihkan rumah bersama me....
           
Saat setengah membaca Callista merasakan hal yang aneh. DAN... “MAAAAA...” begitu cepat suara itu menghilang dari ruangan loteng.
            Callista terbangun dari tidurnya dikelas. “Sya? Lo gapapa kan?” Ucap seseorang disebelahku dan akupun tak tahu itu siapa, laki-laki yang berparas cukup untuk menarik seorang wanita jatuh cinta. “hah? Lo siapa? Sya? Nama gue Callista!” Jelas Callista kepada laki-laki itu. “Lo sakit ya? Sini gue anter lo ke UKS” laki-laki itupun menarik Callista.
            Ini gue dimana? Gue gak kenal semua orang yang ada di sini! Tuhan tolong bantu gue. “Nah, lo istirahat disini aja ya, baik-baik ya”. Kenapa laki-laki itu begitu baik? Siapakah dia?. Saat Callista ingin berbaring. “AAAAAAAAA”. “Kenapa lagi sya?” laki-laki itu datang lagi dengan wajah cemas.“Gue siapa? Lo siapa? Gue dimana?” Ucap Callista, saat melihat wajahnya dicermin yang bukan merupakan wajah dia.
“Jangan bercanda sya, elo Marsya Pramudana Putri, gue AkbarYudhistira Mahavikri. Nama cowo lo sendiri masa gatau. Kita disekolah, lo sakit ya? Gue anter pulang deh”
            Akhirnya Callista sampai dirumah yang menurut Akbar adalah rumahnya.
“Mah...? Pah...?”
“Ibu sama bapak lagi keluar kota non, baru aja tadi!” Ucap seorang bibi
“Hah? Ko bisa bi?”
“Katanya dia ada kerjaan non,”
            Hari demi hari sudah Callista lewati di dunia yang tidak dia kenal yaitu dunianya Marsya. Semakin hari dia merasakan ada yang aneh dalam dirinya, lama kelamaan dia merasa lemah, dan gampang kecapean. Setelah semakin parah Callista memeriksakan kondisi badannya itu kepada dokter bersama Akbar. Tanpa disangka, ternyata dia mengidap penyakit yang tidak dia inginkan, yaitu Kanker Kista stadium akhir. Dari kejadian itu Akbar meninggalkan dia dan berpacaran dengan teman sekelasnya. Sejak saat itu dia sering menyendiri.
Saat Marsya (Callista) membereskan kamar tidurnya dia melihat sesuatu.
“Nah ini diary yang aku temukan di gudang” ucap Callista dalam hati.
“Lah, kenapa tulisannya full? Malah hari inipun ada tulisannya.?”
“hah? Semua kejadian yang pernah kualami di dunia ini, semuanya tertulis di sini”
            Saat dibukanya halam terakhir dalam buku itu. Dia kaget dan segera menutup bukunya.
            7 Februari 2003
Ya hari ini mungkin hari sangat berarti, hari yang sangat menyenangkan. Aku sudah meminta maaf kepada semua teman-temanku termasuk Akbar. Aku senang dengan hari-hariku yang telah engkau berikan pada hambamu ini ya tuhan. Sekarang hidupku ditanganmu. The last~
Saat dia pulang sekolah dia merasa capek, lemah, dan letih. Tapi disaat itu orang tuanya tidak ada, mereka tidak bisa mengurusinya karena ada kerjaan. Ya hari ini adalah tanggal 7 Februari 2003. Tulisan terakhir yang berada di diary Marsya. Sekarang adalah hari yang mendebarkan karena Marsya (Callista) sudah ada di kasur oprasi. Dia juga sudah siap untuk kehilangan semuanya.”Ya Tuhan mengapa aku harus masuk kedalam dunia ini? Di duniaku semua berjalan dengan baik. Ya aku mengakui aku salah menganggap semua yang aku miliki adalah hal yang terburuk, sekarang aku menyesal” Pikir Callista dalam hati. Dokter dan para suster mulai memasuki ruangan. Hati Callista semakin deg-degan. Dan saat dokter mengangkat pisau operasi.
            “Wooy elo malah molor di gudang, mau ikut kaga?” Teriak Bintang. Callista kaget dan segera memeluk temannya “Dimana nih?” “ah elo sakit jiwa, dirumah lo tau” . Setelah itu dia turun ke lantai bawah juga memeluk orang tuanya, dan meminta maaf. Dia sangat lega karena tadi hanya mimpi, dan dia berterimakasih kepada dunianya Marsya karena membuatnya sadar.

Sabtu, 01 September 2012

Indonesian Princess

1. Cut Nyak Dien ( 1848 – 6 November 1908 )




Cut Nyak Dien diperkirakan lahir pada tahun 1848 dan ia meninggal pada tanggal 6 November 1908 di kota Sumendang. Seorang pahlawan wanita yang berasal dari Aceh. Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya. Dia berjuang dikarenakan wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

Dua tahun kemudian sosok Teuku Umar datang kedalam kehidupannya, pada tahun 1880 Teuku Umar melamar Cut Nyak Dien, tetapi Cut Nyak Dien menolak lamaran tersebut, dan pada akhirnya Cut Nyak Dien menerima lamaran dari Teuku Umar dengan syarat Teuku Umar mengizinkan dirinya untuk berjuang melawan pemerintahan Belanda. Pasangan ini di karuniakan seorang Putri yang bernama Cut Gambang dan setelah sekian lama berjuang Teuku Umar akhirnya gugur di medang perang pada tahun 1899. Dan 9 tahun kemudian Cut Nyak Dien menyusul kepergian suami keduanya di karenakan sakit dipengasingannya di Sumedang. Cut Nyak Dien diputuskan mejadi Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 2 Mei 1964 oleh Presiden Soekarno.


2 . Raden Ajeng Kartini ( 21 April 1879 – 17 September 1904 )


R.A Kartini lagir pada tanggal 21 April 1879 di kota Jepara, pahlawan nasional yang lahir dari kalangan Priayi kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat seorang Bupati Jepara, dan keturunannya pernah di telusuri bahwa ia adalah salah satu keturunan dari Sri Sultan Hangkubowono IV. Anak ke – 5 dari 11 bersaudara ini memperjuangkan pendidikan gratis di daerah Jepara dan Rembang yang dikhususkan untuk para kaum putri yang ada pada saat itu. R.A Kartini yang fasih berbahasa Belanda ini sering mengeluh tentang keadaan dengan cara menulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar dan oleh Sulastin Sutrisno di jadikan buku dan diterbitkan dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya.

Pada Tanggal 12 November 1903 R.A Kartini di nikahkan dengan Bupati Rembang K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang sudah mempunyai 2 istri sebelumnya. Pada tanggal 13 September 1904 R.A Kartini melahirkan seorang Anak dari hasil pernikahan dan 17 hari kemudian setelah itu R.A Kartini menutup usianya. Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”.

3. Dewi Sartika ( 4 Desember 1884 - 11 September 1947 )

Dewi Sartika wanita lahir di kota Bandung pada tanggal 4 Desember 1884, dikenal sebagai seorang yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita dan diakui oleh pemerintah pusat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1964. Dewi Sartika dilahirkan dari kalangan keluarga priyayi Sunda , putri dari Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Pada saat itu kaum wanita oleh adat setempat wanita dilarang mengenyam pendidikan, namun orang tuanya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika, tanpa tanggung – tanggung Dewi Sartika disekolahkan di Sekolah Belanda. Sepeninggal ayahnya, Dewi Sartika dirawat oleh pamannya (kakak ibunya) yang berkedudukan sebagai patih di Cicalengka. Dari pamannya, beliau mendapatkan didikan mengenai budaya dan tentang kesundaan, sedangkan wawasan kebudayaan Barat diperolehnya dari berkat didikan seorang nyonya Asisten Residen Belanda.

Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seseorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, dikarenakan profesi dari suaminya ada seorang guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Latihan Guru. Bakat pendidik sudah muncul pada saat Dewi Sartika masih tergolong anak – anak, pada akhirnya cita – cita terwujud pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya pada sekolah yang didirikannya terdiri dari tiga orang; Dewi Sartika dengan dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, ruang kelasnya menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung. Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa Rahayu Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung.

4. Martha Christina Tiahahu ( 4 Januari 1800 – 2 Januari 1818 )

Martha Christina Tiahahu adalah seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut. Lahir pada tanggal 4 Januari 1800, anak dari Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga sebagai teman perjuangan dari Thomas Matulessy Kapitan Pattimura dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Belanda.

Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dari peperang dan jiwanya yang terkenal dengan pantang mundur. Penampilan dari pahlawan nasional ini selalu membuat rambutnya yang panjang terurai ke belakang dengan sehelai kain berang (merah) yang di lingkarkan di kepalannya. Ia tetap mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau Saparua, tidak mengenal siang dan malam ia selalu ada dan ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Ia bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita yang ada pada saat itu agar ikut membantu kaum pria disetiap medan pertempuran dan berdampak pada Belanda kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang. Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya dilemparkan di Laut Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818. Menghargai jasa dan pengorbanan, Martha Christina dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.

5. Nyi Ageng Serang (1752 – 1828 )

Nyi Ageng Serang yang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi yang di perkirakan lahir pada tahun 1752, adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putri dari Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Ayahnya Pangeran Natapraja adalah panglima perang dari Sultan Hamengku Buwono I yang yang melawan pemerintahan kolonial di daerah Serang, dan pada saat itu juga Nyi Ageng Serang sudah dibawa dan ikut ayahnya berperang ketika ia masih anak – anak.

Setelah ayahnya wafat Nyi Ageng Serang menggantikan kedudukan ayahnya untuk memimpin wilayah yang menjadi kekuasaan ayahnya dulu. Selama memimpin, Nyi Ageng Serang dikenal dekat dengan rakyatnya, ia selalu membantu kesegsaraan rakyatnya dengan membagi-bagikan bahan pangan. Dikabarkan bahwa Nyi Ageng Serang adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, dan juga ia juga mempunyai keturunan seorang Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau biasa di kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Ketika perang Diponegoro meletus, Nyi Ageng Serang turut serta dan didampingi oleh menantunya Raden Mas Pak-pak yang juga ikut bertempur melawan Belanda. Nyi Ageng bertempur dan memimpin pasukannya dari tandu karena usianya yang sudah mencapai 73 tahun. Setelah 3 tahun ikut membantu Pangeran Diponegoro, Nyi Ageng Serang mengundurkan diri dari medan perang dan digantikan oleh menantunya Raden Pak-Pak. Dan tidak lama setelah itu pada tahun 1828 ia menutup usianya dan dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo.