Hari Minggu. Ya, itulah hari yang
ditunggu-tunggu oleh setiap orang karena di hari itu orang-orang bisa
beristirahat tanpa harus memikirkan pekerjaan. Adapun orang yang membenci hari
minggu karena mereka berfikir setelah hari minggu keesokan harinya adalah hari
Senin, hari yang banyak dibenci orang karena mereka harus memulai aktivitasnya
kembali. Begitupun Callista dia sangat benci dengan hari Minggu bukan karena
keesokannya hari Senin melainkan dihari itu dia selalu disuruh oleh orang tuanya.
Disuruh mengerjakan pekerjaan rumah dan lainnya yang membuat dia malas untuk
terbangun di hari Minggu.
Minggu
kedua di bulan April, merupakan jadwal Callista untuk merapihkan ruangan
loteng. Ruangan yang gelap, bau, dan menyeramkan itu harus dia bersihkan
sendiri. Disaat Calista sedang membersihkan Hpnya pun bergetar...
From: Bintang
Ta, hari ini Reza ngajak lo pergi ke konser
band yang di daerah taman sama anak-anak
“Mana
bisa dihari libur keluar dari kandang Harimau!” Ucap Callista sambil melemparkan
Hpnya. Tring! Terdengar benturan keras seperti logam. Dengan rasa takut
Callista menghampiri suara itu. Setelah dilihatnya hanyalah sebuah benda yang
bentuknya seperti buku, namun sampulnya di lapisi oleh logam yang terdapat
ukiran. Buku itu terlihat sudah tua. Saat Callista membuka buku itu terdengan
suara musik klasik yang sangat indah. “Ma... Apakah dirumah ini pernah ada
orang yang bernama Marsya?”
“Oh, mungkin saja nak, rumah ini sudah ada sejak jaman
dahulu, mungkin pemilik rumah ini saat dahulu”
Jawaban
mamanya membuat Callista penasaran dibukanya buku itu ternyata sebuah Buku
Harian.
4 April 2002
Bintang, bulan, langit beserta isinya hari ini merupakan
Hari Ulang Tahunku yang ke 16. Tapi tahukah engkau?. Orang Tuaku yang telah
melahirkanku, membesarkanku tak ingat sama sekali. Walaupun tadi teman-teman,
sahabat, serta pacarku mengucapkannya dan memberi hadiah terindah, Kebahagianku
tak sempurna. Yang ku inginkan hanyalah kasih sayang dari orang tua.
14 April 2002
Hari ini seperti hari biasanya orang-orang pergi dengan
orang tuanya, aku ingin sekali seperti tahun-tahun yang lalu membersihkan rumah
bersama me....
Saat
setengah membaca Callista merasakan hal yang aneh. DAN... “MAAAAA...” begitu
cepat suara itu menghilang dari ruangan loteng.
Callista
terbangun dari tidurnya dikelas. “Sya? Lo gapapa kan?” Ucap seseorang
disebelahku dan akupun tak tahu itu siapa, laki-laki yang berparas cukup untuk
menarik seorang wanita jatuh cinta. “hah? Lo siapa? Sya? Nama gue Callista!”
Jelas Callista kepada laki-laki itu. “Lo sakit ya? Sini gue anter lo ke UKS”
laki-laki itupun menarik Callista.
Ini
gue dimana? Gue gak kenal semua orang yang ada di sini! Tuhan tolong bantu gue.
“Nah, lo istirahat disini aja ya, baik-baik ya”. Kenapa laki-laki itu begitu
baik? Siapakah dia?. Saat Callista ingin berbaring. “AAAAAAAAA”. “Kenapa lagi
sya?” laki-laki itu datang lagi dengan wajah cemas.“Gue siapa? Lo siapa? Gue
dimana?” Ucap Callista, saat melihat wajahnya dicermin yang bukan merupakan
wajah dia.
“Jangan bercanda sya, elo Marsya
Pramudana Putri, gue AkbarYudhistira Mahavikri. Nama cowo lo sendiri masa
gatau. Kita disekolah, lo sakit ya? Gue anter pulang deh”
Akhirnya
Callista sampai dirumah yang menurut Akbar adalah rumahnya.
“Mah...? Pah...?”
“Ibu sama bapak lagi keluar kota non,
baru aja tadi!” Ucap seorang bibi
“Hah? Ko bisa bi?”
“Katanya dia ada kerjaan non,”
Hari
demi hari sudah Callista lewati di dunia yang tidak dia kenal yaitu dunianya
Marsya. Semakin hari dia merasakan ada yang aneh dalam dirinya, lama kelamaan
dia merasa lemah, dan gampang kecapean. Setelah semakin parah Callista
memeriksakan kondisi badannya itu kepada dokter bersama Akbar. Tanpa disangka,
ternyata dia mengidap penyakit yang tidak dia inginkan, yaitu Kanker Kista
stadium akhir. Dari kejadian itu Akbar meninggalkan dia dan berpacaran dengan
teman sekelasnya. Sejak saat itu dia sering menyendiri.
Saat Marsya
(Callista) membereskan kamar tidurnya dia melihat sesuatu.
“Nah ini diary yang aku temukan di
gudang” ucap Callista dalam hati.
“Lah, kenapa tulisannya full? Malah
hari inipun ada tulisannya.?”
“hah? Semua kejadian yang pernah
kualami di dunia ini, semuanya tertulis di sini”
Saat
dibukanya halam terakhir dalam buku itu. Dia kaget dan segera menutup bukunya.
7
Februari 2003
Ya
hari ini mungkin hari sangat berarti, hari yang sangat menyenangkan. Aku sudah
meminta maaf kepada semua teman-temanku termasuk Akbar. Aku senang dengan
hari-hariku yang telah engkau berikan pada hambamu ini ya tuhan. Sekarang
hidupku ditanganmu. The last~
Saat dia pulang sekolah dia merasa
capek, lemah, dan letih. Tapi disaat itu orang tuanya tidak ada, mereka tidak
bisa mengurusinya karena ada kerjaan. Ya hari ini adalah tanggal 7 Februari
2003. Tulisan terakhir yang berada di diary Marsya. Sekarang adalah hari yang
mendebarkan karena Marsya (Callista) sudah ada di kasur oprasi. Dia juga sudah
siap untuk kehilangan semuanya.”Ya Tuhan mengapa aku harus masuk kedalam dunia
ini? Di duniaku semua berjalan dengan baik. Ya aku mengakui aku salah
menganggap semua yang aku miliki adalah hal yang terburuk, sekarang aku
menyesal” Pikir Callista dalam hati. Dokter dan para suster mulai memasuki
ruangan. Hati Callista semakin deg-degan. Dan saat dokter mengangkat pisau
operasi.
“Wooy elo malah molor di gudang, mau
ikut kaga?” Teriak Bintang. Callista kaget dan segera memeluk temannya “Dimana
nih?” “ah elo sakit jiwa, dirumah lo tau” . Setelah itu dia turun ke lantai
bawah juga memeluk orang tuanya, dan meminta maaf. Dia sangat lega karena tadi
hanya mimpi, dan dia berterimakasih kepada dunianya Marsya karena membuatnya
sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar