CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 05 September 2012

Dear Diary



Hari Minggu. Ya, itulah hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang karena di hari itu orang-orang bisa beristirahat tanpa harus memikirkan pekerjaan. Adapun orang yang membenci hari minggu karena mereka berfikir setelah hari minggu keesokan harinya adalah hari Senin, hari yang banyak dibenci orang karena mereka harus memulai aktivitasnya kembali. Begitupun Callista dia sangat benci dengan hari Minggu bukan karena keesokannya hari Senin melainkan dihari itu dia selalu disuruh oleh orang tuanya. Disuruh mengerjakan pekerjaan rumah dan lainnya yang membuat dia malas untuk terbangun di hari Minggu.
            Minggu kedua di bulan April, merupakan jadwal Callista untuk merapihkan ruangan loteng. Ruangan yang gelap, bau, dan menyeramkan itu harus dia bersihkan sendiri. Disaat Calista sedang membersihkan Hpnya pun bergetar...
From: Bintang
Ta, hari ini Reza ngajak lo pergi ke konser
band yang di daerah taman sama anak-anak
            “Mana bisa dihari libur keluar dari kandang Harimau!” Ucap Callista sambil melemparkan Hpnya. Tring! Terdengar benturan keras seperti logam. Dengan rasa takut Callista menghampiri suara itu. Setelah dilihatnya hanyalah sebuah benda yang bentuknya seperti buku, namun sampulnya di lapisi oleh logam yang terdapat ukiran. Buku itu terlihat sudah tua. Saat Callista membuka buku itu terdengan suara musik klasik yang sangat indah. “Ma... Apakah dirumah ini pernah ada orang yang bernama Marsya?”
“Oh, mungkin saja nak, rumah ini sudah ada sejak jaman dahulu, mungkin pemilik rumah ini saat dahulu”
            Jawaban mamanya membuat Callista penasaran dibukanya buku itu ternyata sebuah Buku Harian.
4 April 2002
Bintang, bulan, langit beserta isinya hari ini merupakan Hari Ulang Tahunku yang ke 16. Tapi tahukah engkau?. Orang Tuaku yang telah melahirkanku, membesarkanku tak ingat sama sekali. Walaupun tadi teman-teman, sahabat, serta pacarku mengucapkannya dan memberi hadiah terindah, Kebahagianku tak sempurna. Yang ku inginkan hanyalah kasih sayang dari orang tua.
14 April 2002
Hari ini seperti hari biasanya orang-orang pergi dengan orang tuanya, aku ingin sekali seperti tahun-tahun yang lalu membersihkan rumah bersama me....
           
Saat setengah membaca Callista merasakan hal yang aneh. DAN... “MAAAAA...” begitu cepat suara itu menghilang dari ruangan loteng.
            Callista terbangun dari tidurnya dikelas. “Sya? Lo gapapa kan?” Ucap seseorang disebelahku dan akupun tak tahu itu siapa, laki-laki yang berparas cukup untuk menarik seorang wanita jatuh cinta. “hah? Lo siapa? Sya? Nama gue Callista!” Jelas Callista kepada laki-laki itu. “Lo sakit ya? Sini gue anter lo ke UKS” laki-laki itupun menarik Callista.
            Ini gue dimana? Gue gak kenal semua orang yang ada di sini! Tuhan tolong bantu gue. “Nah, lo istirahat disini aja ya, baik-baik ya”. Kenapa laki-laki itu begitu baik? Siapakah dia?. Saat Callista ingin berbaring. “AAAAAAAAA”. “Kenapa lagi sya?” laki-laki itu datang lagi dengan wajah cemas.“Gue siapa? Lo siapa? Gue dimana?” Ucap Callista, saat melihat wajahnya dicermin yang bukan merupakan wajah dia.
“Jangan bercanda sya, elo Marsya Pramudana Putri, gue AkbarYudhistira Mahavikri. Nama cowo lo sendiri masa gatau. Kita disekolah, lo sakit ya? Gue anter pulang deh”
            Akhirnya Callista sampai dirumah yang menurut Akbar adalah rumahnya.
“Mah...? Pah...?”
“Ibu sama bapak lagi keluar kota non, baru aja tadi!” Ucap seorang bibi
“Hah? Ko bisa bi?”
“Katanya dia ada kerjaan non,”
            Hari demi hari sudah Callista lewati di dunia yang tidak dia kenal yaitu dunianya Marsya. Semakin hari dia merasakan ada yang aneh dalam dirinya, lama kelamaan dia merasa lemah, dan gampang kecapean. Setelah semakin parah Callista memeriksakan kondisi badannya itu kepada dokter bersama Akbar. Tanpa disangka, ternyata dia mengidap penyakit yang tidak dia inginkan, yaitu Kanker Kista stadium akhir. Dari kejadian itu Akbar meninggalkan dia dan berpacaran dengan teman sekelasnya. Sejak saat itu dia sering menyendiri.
Saat Marsya (Callista) membereskan kamar tidurnya dia melihat sesuatu.
“Nah ini diary yang aku temukan di gudang” ucap Callista dalam hati.
“Lah, kenapa tulisannya full? Malah hari inipun ada tulisannya.?”
“hah? Semua kejadian yang pernah kualami di dunia ini, semuanya tertulis di sini”
            Saat dibukanya halam terakhir dalam buku itu. Dia kaget dan segera menutup bukunya.
            7 Februari 2003
Ya hari ini mungkin hari sangat berarti, hari yang sangat menyenangkan. Aku sudah meminta maaf kepada semua teman-temanku termasuk Akbar. Aku senang dengan hari-hariku yang telah engkau berikan pada hambamu ini ya tuhan. Sekarang hidupku ditanganmu. The last~
Saat dia pulang sekolah dia merasa capek, lemah, dan letih. Tapi disaat itu orang tuanya tidak ada, mereka tidak bisa mengurusinya karena ada kerjaan. Ya hari ini adalah tanggal 7 Februari 2003. Tulisan terakhir yang berada di diary Marsya. Sekarang adalah hari yang mendebarkan karena Marsya (Callista) sudah ada di kasur oprasi. Dia juga sudah siap untuk kehilangan semuanya.”Ya Tuhan mengapa aku harus masuk kedalam dunia ini? Di duniaku semua berjalan dengan baik. Ya aku mengakui aku salah menganggap semua yang aku miliki adalah hal yang terburuk, sekarang aku menyesal” Pikir Callista dalam hati. Dokter dan para suster mulai memasuki ruangan. Hati Callista semakin deg-degan. Dan saat dokter mengangkat pisau operasi.
            “Wooy elo malah molor di gudang, mau ikut kaga?” Teriak Bintang. Callista kaget dan segera memeluk temannya “Dimana nih?” “ah elo sakit jiwa, dirumah lo tau” . Setelah itu dia turun ke lantai bawah juga memeluk orang tuanya, dan meminta maaf. Dia sangat lega karena tadi hanya mimpi, dan dia berterimakasih kepada dunianya Marsya karena membuatnya sadar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar